Seminar Nasional Tes Diagnostik: Pilar Penting dalam Pembelajaran Masa Kini dan Penandatanganan MoU
22 Des 2022 by

Pada tanggal 18 Desember 2022, Fakultas Sosial dan Humaniora Universitas Bhinneka PGRI menyelenggarakan Seminar Nasional yang diikuti oleh mahasiswa, dosen, dan peneliti di bidang sosial dan humaniora. Acara ini tidak hanya menjadi forum untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, tetapi juga menjadi kesempatan untuk menjalin kerjasama lebih lanjut antara Universitas Bhinneka PGRI dan Universitas Negeri Yogyakarta.
Seminar Nasional yang berjudul "Tes Diagnostik: Pilar Penting dalam Pembelajaran Masa Kini" dihadiri oleh sejumlah pembicara ahli dari kampus Universitas Negeri Yogyakarta. Para pembicara membahas berbagai isu terkini dalam bidang sosial dan humaniora, mulai dari perkembangan masyarakat, linguistik, hingga sejarah dan budaya. Salah satu sorotan utama dari seminar ini adalah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Fakultas Sosial dan Humaniora Universitas Bhinneka PGRI dan Universitas Negeri Yogyakarta. MoU ini merupakan langkah awal dalam memperkuat kerjasama antar kedua universitas, terutama dalam hal penelitian dan pengembangan di bidang tes diagnostik.
MoU ini mencakup berbagai bentuk kerjasama, termasuk pertukaran mahasiswa dan dosen, kolaborasi dalam penelitian bersama, serta pengembangan program-program akademik yang mendukung pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi di kedua universitas. Dengan adanya MoU ini, diharapkan dapat tercipta sinergi yang positif antara dua lembaga pendidikan tersebut. Selain seminar dan penandatanganan MoU, acara ini juga menonjolkan kegiatan penting lainnya, yaitu kajian Tes Diagnostik yang dikembangkan oleh tim peneliti dari Universitas Negeri Yogyakarta. Tes Diagnostik ini bertujuan untuk mengukur pemahaman dan kemampuan diagnostik mahasiswa dalam berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora.
Tes Diagnostik tersebut diharapkan dapat menjadi alat evaluasi yang efektif bagi mahasiswa dan dosen dalam mengukur tingkat pemahaman konsep-konsep dasar serta kemampuan analisis mereka. Dengan demikian, tes ini tidak hanya menjadi instrumen penilaian, tetapi juga sarana untuk meningkatkan kualitas pendidikan di bidang sosial dan humaniora. Kesuksesan acara ini menunjukkan komitmen kuat dari kedua universitas dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang sosial dan humaniora. Semoga kerjasama ini dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan pendidikan tinggi di Indonesia.
